Eksistensi Wanita Menaklukan Search Engine - Kenapa saya memiliki ide untuk membicarakan topik Eksistensi Wanita Menaklukan Search Engine, tidak lebih untuk menghormati wanita dalam SEO. Meskipun SEO adalah (atau tampaknya) merupakan industri yang didominasi laki-laki, bukan berarti tidak ada wanita dibalik industri SEO. Selain itu alasan saya mengangkat topik ini karena wanita enggan mengenal tentang SEO. Berdasarkan polling yang saya buat di sebuah forum 60% mengatakan SEO itu susah dan rumit, sisanya mengatakan malas dan tidak tahu.
Saya pribadi memaklumi jika mereka berpendapat demikian, secara tidak sadar sebenarnya teknik dasar SEO sudah mereka lakukan. Hanya saja untuk bersaing dalam sebuah kontes SEO besar, yang biasanya didominasi oleh laki-laki dan memiliki situs yang SEO friendly serta didukung dengan kemampuan laki-laki mengelola situs sedemikian rupa membuat mereka (laki-laki) lebih eksis pada kontes SEO.
Saya sangat senang jika blog saya dikunjungi oleh sahabat-sahabat dan akan lebih senang lagi jika pengunjungnya datang dari search engine. Kenapa demikian? berarti blog saya tidak hanya diperuntukan oleh sahabat (follower), tetapi untuk mereka juga yang tidak menjadi follower. Logikanya demikian, jika saya menulis sebuah artikel secara otomatis follower akan mendapat up-date artikel (kalau minat ya berkunjung dan kasih komentar, kalau gak minat ya dibiarkan saja), tetapi jika visitor yang femalebox dapat dari serch engine, berarti visitor tersebut memang "memerlukan" artikel yang saya tulis sehingga mereka mau meng-klik situs saya.
Eksistensi Wanita Menaklukan Search Engine, tidak ada yang salah dengan hal ini dan tidak ada ruginya. Berdasar pengalaman saya, bagaimana mengunjungi blog sobat :
Jika pernah, disitulah pentingnya SEO. Mulai dari pemilihan judul, penempatan kata kunci pada postingan, internal link, dsb sedikit banyak mempengaruhi. Jika sobat mencari referensi artikel via google, apakah sobat pernah sampai ke halaman 10,11 dan teman-temannya? SEO tidak melulu untuk kontes, tetapi untuk memaksimalkan situs di search engine sehingga pengguna internet bisa menemukan artikel yang sobat tulis.
Eksistensi Wanita Menaklukan Search Engine
Wanita, belajar SEO dan menaklukan search engine kenapa tidak? Berikut beberapa praktisi SEO wanita tahun 2012 yang berhasil menaklukan search engine:
Mereka adalah motivator saya, kenapa saya gemar mengikuti kontes SEO yang didominasi laki-laki. Eksistensi wanita dalam menaklukan search engine sudah mereka lakukan, dan sekarang giliran saya, anda, serta kita. Ketika saya kalah dalam perhelatan kontes SEO, saya tidak merasa kecewa, malu dan sebagainya. Saya senang, bangga diantara ratusan peserta kontes SEO disitu ada wanita dan hasil yang saya dapat cukup lumayan, paling tidak blog saya (endipiran.tobipuken.com dan blog.werutech.com) bisa nangkring di halaman 3 atau paling apes halaman 5. Tapi ketika saya menang ada rasa bangga tersendiri, saya bisa bersaing dengan mereka laki-laki untuk urusan kontes per-SEO-an, dan siapa yang akan menduga bahwa endipiran.tobipuken.com maupun blog.werutech.com dikelola seorang wanita, yang notabene dari namanya kelihatan pemilik situs adalah laki-laki.
Saya pribadi memaklumi jika mereka berpendapat demikian, secara tidak sadar sebenarnya teknik dasar SEO sudah mereka lakukan. Hanya saja untuk bersaing dalam sebuah kontes SEO besar, yang biasanya didominasi oleh laki-laki dan memiliki situs yang SEO friendly serta didukung dengan kemampuan laki-laki mengelola situs sedemikian rupa membuat mereka (laki-laki) lebih eksis pada kontes SEO.
Saya sangat senang jika blog saya dikunjungi oleh sahabat-sahabat dan akan lebih senang lagi jika pengunjungnya datang dari search engine. Kenapa demikian? berarti blog saya tidak hanya diperuntukan oleh sahabat (follower), tetapi untuk mereka juga yang tidak menjadi follower. Logikanya demikian, jika saya menulis sebuah artikel secara otomatis follower akan mendapat up-date artikel (kalau minat ya berkunjung dan kasih komentar, kalau gak minat ya dibiarkan saja), tetapi jika visitor yang femalebox dapat dari serch engine, berarti visitor tersebut memang "memerlukan" artikel yang saya tulis sehingga mereka mau meng-klik situs saya.
Eksistensi Wanita Menaklukan Search Engine, tidak ada yang salah dengan hal ini dan tidak ada ruginya. Berdasar pengalaman saya, bagaimana mengunjungi blog sobat :
- Up-date artikel dari blogger
- Komentar yang muncul di blog teman
Jika pernah, disitulah pentingnya SEO. Mulai dari pemilihan judul, penempatan kata kunci pada postingan, internal link, dsb sedikit banyak mempengaruhi. Jika sobat mencari referensi artikel via google, apakah sobat pernah sampai ke halaman 10,11 dan teman-temannya? SEO tidak melulu untuk kontes, tetapi untuk memaksimalkan situs di search engine sehingga pengguna internet bisa menemukan artikel yang sobat tulis.
Eksistensi Wanita Menaklukan Search Engine
Wanita, belajar SEO dan menaklukan search engine kenapa tidak? Berikut beberapa praktisi SEO wanita tahun 2012 yang berhasil menaklukan search engine:
- Mariachiara Marsella
- Heather Lloyd-Martin
- Eren Mckay
- Sadie Sherran
- Lindsay Wassell
- Leslie Carruthers
- Julie Cheungi
- Raquel Franco
- Maria Pia De Marzo
- Vanessa Fox
Mereka adalah motivator saya, kenapa saya gemar mengikuti kontes SEO yang didominasi laki-laki. Eksistensi wanita dalam menaklukan search engine sudah mereka lakukan, dan sekarang giliran saya, anda, serta kita. Ketika saya kalah dalam perhelatan kontes SEO, saya tidak merasa kecewa, malu dan sebagainya. Saya senang, bangga diantara ratusan peserta kontes SEO disitu ada wanita dan hasil yang saya dapat cukup lumayan, paling tidak blog saya (endipiran.tobipuken.com dan blog.werutech.com) bisa nangkring di halaman 3 atau paling apes halaman 5. Tapi ketika saya menang ada rasa bangga tersendiri, saya bisa bersaing dengan mereka laki-laki untuk urusan kontes per-SEO-an, dan siapa yang akan menduga bahwa endipiran.tobipuken.com maupun blog.werutech.com dikelola seorang wanita, yang notabene dari namanya kelihatan pemilik situs adalah laki-laki.
PS : Selamat Berpuasa (Rabu Abu 22 Februari 2012) bagi yang menjalankan
Facebook
0 comments:
Post a Comment