PENULIS ENTERPRENEUR atau PENULIS SEJATI ?

PENULIS ENTERPRENEUR atau PENULIS SEJATI ?*bingung* sebagai penulis sejati saya punya semboyan "Pokonya tulis dan terus tulis" hohoho..... Setiap ada ide selalu saya tuangkan dalam bentuk tulisan atau gambar (kebetulan hobinya hanya itu), tidak perduli tulisan itu berkulitas atau tidak, menimbulkan pro kontra atau tidak, pokoknya tetep..... NULIS.

Tapi seiring bertambahnya umur dan kebutuhan (urusan dapur)semboyan "Pokonya tulis dan terus tulis" mulai saya analisa lagi dan alhasil semboyan itupun sudah masuk gudang kata-kata yang tidak pernah saya ambil lagi untuk memotivasi gairah menulis saya. Tak banyak tulisan saya yang terpublikasi secara online hanya beberapa saja dan itupun bukan di blog ini (blog milik saya yang lain). Puji Tuhan.... kala gairah menulis itu muncul e.... dapat rejeki pula alias menang lomba, atau dipublikasi di koran lokal.

Sejak sadar bahwa menulis dapat menghasilkan pundi-pundi uang, akhirnya saya tobat.....(penuh perasaan) untuk mengembar-gemborkan semboyan "Pokonya tulis dan terus tulis". Maind set mulai diubah, seperti yang saya katakan diatas masalah kebutuhan yang mendasari itu semua.

Tahun ini saya bukanlah seorang penulis sejati yang menulis dan terus konsentrasi menulis hingga tuntas, tanpa memikirkan urusan kemasan, jumlah halaman, target penerbit, dan segmen pembaca.

Menjadi penulis enterpreneur merupakan resolusi baru, yang harus saya lakukan sebelum menulis, mengatur page layout, page size, menentukan jumlah halaman akhir, penerbit yang menjadi target, desain cover cover, menntukan segmen pembaca. Setelah semua ready … barulah tancap gas...... go write.

Mengapa saya mengubah maind set saya?
Di karenakan saya ini penulis kambuhan (menulis kalau ada ide) dan saya bukan sales yang bisa menjajakan tulisan saya dari satu penerbit kepenerbit lain. Tapi saya bisa menjual tulisan orang (halah......mulai promosi toko ebook online nih *lha wong baru desain 1/2 jadi*). Menulis adalah proses untuk menyempurnakan dunia, membuka wawasan! Membuat target bahwa tulisan kita harus dan mutlak harus diterbitkan PENERBIT YANG ITU. DIbaca oleh PEMBACA YANG ITU. Spesifik! Fokus!(TITIK)

Jadi kalo mbak-mbak, mas-mas menganggap saya sedikit nyleneh, membelot dari ajaran atau tidak umum gak papa. Yang penting saya tau apa yang harus saya tulis dan saya berikan kepada para pembaca yang saya bidik, dan.....pundi-pundi **** ehem.... sedikit bertambah.